Variasi Penggunaan Volume Bahasa di Media Sosial facebook dan twitter oleh Para Remaja
Variasi
Penggunaan Volume Bahasa di Media Sosial facebook dan twitter oleh Para Remaja
Nella
Risqi Romadhoni
16410069
3B/PBSI/FPBS/UPGRIS
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masa
remaja adalah masa yang paling indah. Begitulah banyak orang menyebut satu
tahapan perubahan manusia, baik dari sisi jasmani maupun rohani. Istilah
jasmani merujuk pada pertumbuhan secara fisik, sedangkan rohani merujuk pada
perkembangan mental dan psikologis. Banyak definisi yang digunakan untuk
menggambarkan atau mengindentifikasi kelompok usia yang disebut remaja. Secara
psikoligis, pada usia remaja terjadi suatu proses transisi dari anak-anak
menuju dewasa.
Dari
sisi komunikasi, remaja cenderung menciptakan sebuah pola komunikasi khusus
yang dipakai untuk membedakan kelompok usia remaja dengan kelompok usia
lainnya. Pola komunikasi yang dibangun meliputi aspek verbal dan nonverbal.
Pada sisi komunikasi ini mucul istilah bahasa remaja.
Dalam
variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi atau ragam
bahasa bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa
itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Variasi atau ragam bahasa terjadi sebagai
akibat adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi atau
ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi
dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Dari
sekian banyak bahasa di Indonesia inilah yang membedakan antara daerah satu
dengan lainnya. Namun entah dari mana datangnya muncul bahasa anak muda yang
selanjutnya disebut juga bahasa gaul. Pemakaian bahasa gaul mengakibatkan
interferensi bahasa gaul yang terkadang muncul dalam penggunaan bahasa
Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik
dan tidak benar.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bahasa
seperti apakah yang disebut dengan bahasa gaul itu? 2. Bagaimana pengaruh bahasa gaul
terhadap eksistensi bahasa Indonesia?
3.
Apa Dampak Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui segala hal tentang bahasa gaul dan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2.
Memahami dampak dari bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia.
D.
MANFAAT
Penulis
berharap bahwa dengan adanya penggunaan bahasa yang baik. mampu di dipahami
oleh semua kalangan remaja.
E.
METODE
Penelitian
ini berfokus pada bagaimana pengaruh perilaku bahasa dalam media sosial.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskripsif dengan
teknik catat dan observasi.
F.
TEORI
Bahasa
dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam
hati. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,
dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam
studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa
bunyi, bersifat abriter, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Variasi
bahasa terdiri dari beberapa macam yaitu, variasi dari segi penutur, variasi
dari segi pemakaian, variasi dari segi keformalan, variasi dari segi sarana.
Terdapat juga beberapa jenis bahasa yaitu, jenis bahasa berdasarkan sosiologis,
jenis bahasa berdasarkan sikap politik, jenis bahasa berdasarkan tahap
pemerolehan, dan lingua franca.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa Gaul, bahasa ini kadang merupakan bahasa sandi,
yang dipahami oleh kalangan tertentu. Bahasa ini konon dimulai dari golongan
preman. Bahasa gaul adalah dialek nonformal baik berupa slang atau prokem yang
digunakan oleh kalangan tertentu, bersifat sementara, hanya berupa variasi
bahasa, penggunaannya meliputi: kosakata, ungkapan, singkatan, intonasi,
pelafalan, pola, konteks serta distribusi.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana
komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini
dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi
diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan
hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain
tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki
karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini
tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif
menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.
Contoh Bahasa Gaul :
1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya
norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas
cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan
singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini
populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang
mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg
mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan
norak.
4. LOL :
Kata ini
belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di BM,
FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari
Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
5. GUE :
Adalah
bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang
dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi
yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
6. LO / LU :
Sama
seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak
bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”
Eksistensi bahasa indonesia
Di zaman sekarang
perkembangan bahasa indonesia kian menurun. Dikarenakan media televisi, koran,
radio, internet dan merek dagang import adalah termasuk faktor pendorong utama
yang ikut mencederai kebahasaan
kita. Munculah bahasa gaul, bahasa alay,
dan sebagainya. Di kalangan anak-anak, film, import juga ikut mempengaruhi
perkembangan kebahasaan yang seharusnya menjadi pondasi komunikasi.
Penggunaan Bahasa di
Media Sosial oleh Para Remaja
Penggunaan bahasa di media sosial berbeda dengan
kehidupan sehari-hari. Kata baku adalah kata yang pengucapannya atau
penyampaiannya sesuai dengan aturan yang berlaku seperi EYD dan KBBI. Sesuai
dengan konteks kalimat yang digunakan di media sosial, banyak remaja yang
menggunakan bahasa alay yang menggunakan kalimat dengan semsetinya .
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang pengucapannya
atau penyampaiannya tidak memenuhi EYD dan KBBI. Di dalam kegiatan tulis
menulis, harus menggunakan ejaan resmi yang telah disempurnakan(EYD).
Penggunaan bahasa Indonesia harus sesuai dengan tempat dan situasinya. Di dalam
kondisi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi pilihan
utama dalam berkomunikasi.
Variasi atau ragam bahasa berdasarkan penutur dan
penggunaannya berkenaan dengan status, golongan, dan kelas penuturnya, biasanya
disebut akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot, dan ken. Ada
juga yang menambah dengan istilah prokem.
Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar
yang lazim digunakan di Jakarta pada
tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul.
Jejaring sosial merupakan media yang banyak digunakan
para penutur bahasa untuk saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet.
Jejaring sosial yang banyak diminati oleh masyarakat, yaitu facebook dan
twitter. Dalam facebook dan twitter, para pengguna dapat menuliskan apa yang
sedang dipikirkannya dalam “status” dan dapat saling memberikan komentar pada
“kiriman” dan “status” rekan-rekan mereka. Selain itu, mereka juga dapat saling
berdialog dan memberi komentar satu sama lain.
Jenis bahasa
Penjenisan bahasa secara sosiolinguistik tidak sama
dengan penjenisan (klasifikasi) bahasa secara geneologis (genetis) maupun
tipologis. Penjenisan atau klasifikasi secara geneologis dan tipologis berkenan
dengan ciri-ciri internal bahasa-bahasa itu, sedangkan penjenisan secara
sosiolinguistik berkenaan dengan faktor eksternal atau bahasa-bahasa itu yakni
faktor sosiologis,politis,dan kultural.
BAB III
SIMPULAN
Bahasa
gaul (alay) yang hanya terjadi di indonesia merupakan sebuah ungkapan ekspresi
kaum remaja ditampilkan melalui gaya berbusana maupun berbahasa. Remaja memang
suka berbuat hal yang berbeda dengan orang lain, hal ini karena mereka ingin
diakui. Juga dapat dikatakan sebagai suatu kreativitas kaum remaja, tetapi
mereka juga harus dibimbing agar tetap dapat menggunakan bahasa indonesia
secara baik dan benar.
Masyarakat
indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut
terjadi dikarenakan adanya digunakan bahasa baru yang mereka anggap sebagai
kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya mereka takut dibilang ketinggalan
zaman atau tidak gaul.
Bahasa
gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja indonesia untuk tidak
mempergunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Ini merupakan pertanda
generasi muda zaman sekarang buruk. Banyak remaja yang sudah tidak menggunakan
atau mengenal bahasa indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar