Variasi Bahasa yang Terdapat pada Masyarakat Kota Ambon Maluku dan Kota Tual Maluku Tenggara”
“Variasi Bahasa yang Terdapat pada Masyarakat
Kota Ambon Maluku dan Kota Tual Maluku Tenggara”
Agnes Nikita Narwadan
16410068
3B/PBSI/FPBS/UPGRIS
Pendahuluan
a.
Latar
belakang
Indonesia merupakan negara
yang kaya akan budaya yang dianut oleh setiap warganya. Sama halnya dengan
budaya,ragam bahasa di Indonesia terbilang sangat banyak, lebih dari 742 ragam
bahasa yang ada di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Di Maluku, juga
terdapat perbedaan logat dan bahasa, contohnya Kota Ambon dan Kota Tual,
meskipun sama-sama di bawah naungan provinsi Maluku, nyatanya Kota Ambon dan
Kota Tual memiliki variasi bahasa yang sangat beragam, dan mempunyai khas
tersendiri. Banyak yang menganggap bahasa masyarakat di Timur Indonesia adalah
sama, padahal jika di cermati lebih dalam lagi maka akan terlihat perbedaannya
serta variasinya. Alasan saya menganalisis tentang perbedaan bahasa serta logat yang digunakan
oleh kedua kota tersebut karena agar memberitahu kepada pembaca apa saja
kekhasan berbahasa dari kedua kota tersebut, dan menunjukan variasi bahasa dan
logat yang ada pada provinsi Maluku meskipun hanya sebatas Kota Ambon dan Kota
Tual.
b.
Rumusan
masalah
1.
Apa
saja variasi bahasa yang terdapat antara kedua kota tersebut ?
2.
Apakah
ada miskomunikasi antara masyarakat Ambon dan Tual ?
3.
Apakah
masyarakat Kota Ambon dan Kota Tual menyadari akan adanya variasi bahasa
tersebut ?
c.
Tujuan
penulisan
1.
Memberikan
beberapa contoh variasi bahasa yang terdapat di kota Ambon dan kota Tual
2.
Memberikan
contoh masalah yang terjadi akibat adanya variasi bahasa di kedua kota tersebut
3.
Memberikan
penjelasan dan contoh lewat wawancara tentang sadar atau tidaknya masyarakat
tentang variasi bahasa yang terdapat di kota Ambon dan Kota Tual
d.
Landasan
teori
Variasi bahasa atau ragam
bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik, sehinggah
Kridalaksana (1974) mendefenisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik
yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi
ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan ]. Dan
juga Fishman (1971:4) Kridalaksana mengatakan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu
yang mempelajari ciri dan fungsi itu dalam suatu masyarakat bahasa. Bahasa
memiliki sistem dan subsistem yang dipahami oleh semua penutur bahaha itu,
namun karena penutur bahasa tersebut, meski berada dalam masyarakat tutur,
tidak merupakan kumpulan masyarakat yang homogen, maka wujud bahasa yang
konkret yang di sebut parole, menjadi
tidak seragam. Hartman dan Stork (1972) membedakan variasi berdasarkan kriteria
(a) latar belakang geografi dan sosial penutur,
(b) medium yang digunakan, dan
(c) pokok pembicaraan.
Variasi bahasa menurut
penuturnya adalah yang disebut dengan dialek,
yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang
berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini
didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penurut, maka sering disebut dialek areal, dialek regional atau dialek geografi.
e.
Metode
Metode yang saya gunakan
adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara. Bertemu langsung dan
melakukan tanya jawab dengan beberapa masyarakat penutur dari Ambon maupun dari
Tual, wawancaranya bersifat wawancara terstruktur karena pertanyaan dan alat
bantu seperti alat tulis dan alat perekam suara sudah disiapkan terlebih dahulu.
Pembahasan
Variasi bahasa
yang ada di kota Tual dan kota Ambon sangatlah bermacam-macam. Siapa sangka, ternyata
meskipun masih di dalam lingkup yang sama, bahasa sehari-hari masyarakat kota
Ambon dan kota Tual sangatlah berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan yang
saya dapatkan melalui narasumber :
Bahasa Ambon
|
Bahasa Tual
|
Bahasa Indonesia
|
Ose/Ale
Danke
Pardidu
Mongo-mongo/mengong
Alifuru
Bastel
Gobang
Amato
Mari
|
Ko
Terima kasih
Bajalan
Bod bod
Kampungan
Bagaya
Waham seng
Daa/dadaa
Bah
|
Kamu
Terima kasih
Jalan-jalan
Bodoh
Kampungan
Bergaya
Muka/mata duitan
Sampai jumpa
Ayo
|
Itu adalah beberapa contoh variasi bahasa yang terdapat pada kedua kota
tersebut. Ada beberapa kasus miskomunikasi yang terjadi saat seseorang yang
lama tinggal di kota Tual dan berkunjung di kota Ambon atau sebaliknya. Akan
terjadi beberapa kesulitan memahami variasi bahasa yang ada pada masyarakatnya.
Hampir semua narasumber yang diwawancarai mengakui bahwa pernah mengalami
miskomunikasi saat berkunjung dan bercengkrama dengan penduduk asli. Ada salah
satu narasumber yang merupakan penduduk asli dari kota Ambon dan harus pindah
ke kota Tual, “awal saya di sini (kota Tual) banyak orang yang tidak paham
dengan apa yang saya maksud dan sebaliknya, saya juga tidak paham dengam apa
yang mereka maksud, mungkin karena ini pertama kali saya di sini (kota Tual)
sehingga masih harus belajar beberapa bahasa khas dari kota Tual” tuturnya. Ada
juga beberapa narasmber asal kota Tual yang berkuliah di kota Ambon juga ikut
mengalami beberapa miskomunikasi, baik dalam proses perkuliahan maupun
kehidupan sehari-hari. Ada juga yang mejadi bahan bercandaan antar teman
sekelompok karena logat dan nada bicara antar kedua kota yang sangat berbeda
jauh.
Saat ditanya tentang
sadar atau tidaknya mereka akan adanya variasi bahasa antar kedua kota
tersebut, ternyata hanya sebagian narasumber saja yang menyadarinya, dan
sisanya hanya menganggap variasi bahasa itu sebagai istilah terbaru yang
terdapat dikehidupan bermasyarakat. “saya pikir kalau variasi bahasa itu cuman
istilah-istilah terbaru yang sering muncul di masyarakat, saya malah pikirnya
kota Tual dan Kota Ambon itu sama saja” tutur salah satu narasumber yang sering
berkunjung ke kota Ambon.
Simpulan
Kota Tual dan kota Ambon ternyata memiliki berbagai variasi bahasa meskipun
bernaung dalam satu provinsi yang sama. Variasi bahasa ini termaksud dalam
dialek areal, dialek regional atau dialek geografi. Dimana variasi bahasa
berdasarkan area tempat tinggal penutur. Meskipun sama-sama berada di provinsi
Maluku, namun sering sekali terdapat miskomunikasi antara masyarakat dari kedua
kota tersebut.
Daftar Pustaka
Agustina, Leonie., Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta : Rineka
Cipta
Komentar
Posting Komentar