Variasi Penggunaan Bahasa Indonesia di Kantor Bnak BKK Krangawan dan Bahasa Indonesia di Rumah Saya, Pedurungan Tengah
Variasi Penggunaan Bahasa Indonesia di Kantor Bank BKK
Karangawen dan Bahasa Indonesia di Rumah Saya,
PedurunganTengah
Siti Mualifah
16410061
3B/PBSI/FBSI/UPGRIS
canbri27@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kali,
menggunakan bahasa tidak sesuai dengan tempatnya dan
juga sering melakukan kesalahan dalam membedakan antara bahasa baku dan bahasa
tidak baku. Bahasa adalah bentuk ujaran yang keluar dari alat ucap manusia yang
bersifat arbitrer (manasuka). Sekarang ini, banyak bahasa tidak baku menyebar di lingkungan
perkantoran seperti halnya sistem di dalam komputer tidak baku dan brosur yang
dibuat kemudian untuk diedarkan ke masyarakat umum juga sama.
Bahasa
yang digunakan saat di kantor dengan bahasa yang digunakan saat di rumah sangat
berbeda. Perbedaan ini sangat terlihat pada saat melakukan komunikasi langsung
baik di kantor maupun di rumah. Bahasa merupakan bunyi yang keluar dari alat
ucap manusia yang sifatnya arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok masyarakat tertentu dalam
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa sebagai
komunikasi yang selalu dikaitkan dengan kehidupan yang terjadi dari zaman
dahulu sampai saat ini. Dalam menggunakan Bahasa Indonesia, selain
memperhatikan kata yang baik, maka harus dilakukan dengan benar, maksud dari
kata benar adalah bahasa yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa baku, baik
dalam kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Begitu
juga saat di kantor, masih sangat banyak yang menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing. Hal seperti inilah yang seolah-olah sengaja dilakukan pada diri sendiri
dan sangat rentan menimbulkan terjadinya kesalahpahaman. Pihak yang tidak
mengerti bahasa daerah bisa merasa tersinggung karena dianggap tidak dihargai.
Yang menggunakan bahasa daerah pun akan dianggap tidak paham etika dan
tatakrama dalam pergaulannya.
Sebenarnya
tidak masalah menggunakan bahasa daerah masing-masing. Namun, kita harus pintar
dalam menempatkan bahasa daerah (jawa) digunakan. Malah bagus untuk
melestarikan bahasa daerah yang merupakan bagian dari keanekaragaman Indonesia.
Namun sebaiknya, dalam menggunakan bahasa daerah dilihat-lihat lebih dahulu
tempatnya, dengan mempertimbangkan etika, toleransi, dan pemahamannya. Apalagi
bila berada di tempat kerja atau di kantor yang anggotanya berasal dari
berbagai macam daerah. Untuk
tempat-tempat tertentu seperti di kantor pemerintah, sebaiknya menghindari penggunakan
bahasa daerah. Adanya penyebab pergeseran bahasa Indonesia yang baku adalah
dengan munculnya bahasa gaul. Tempat-tempat tersebut seharusnya jadi contoh
bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kantor pemerintah
adalah tempat-tempat sumber daya manusia yang memiliki pendidikan relatif
tinggi. Seharusnya mereka sangat menghargai Bahasa Indonesia dengan
menggunakannya sebagai bahasa formal sehari-hari sesuai dengan kaidah bahasa
baku.Sesuai dengan kebiasaan sehari-hari, kita sering menggunakan bahasa Jawa dan
bahasa Indonesia di rumah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia pada saat di kantor?
2.
Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia pada saat di rumah?
C. Teori
Pada artikel yang saya tulis. Saya
menggunakan teori varasi bahasa dalam penelitian. Terjadinya keragaman atau
perbedaa pada bahasa Indonesia, karena adanya interaksi sosial yang beraneka
ragam.
Berdasarkan
keformalannya, Martin Joos (1967) dalam bukunya The Five Clock membagi variasi
bahasa atas lima macam gaya (Inggris;Style), yaitu gaya ragam beku(frozen), gaya
atau ragam resmi(formal), gaya atau ragam usaha(konsultatif), gaya atau ragam
santai(casual), dan gaya atau ragam akrab(intimate).
D. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan
penelitian sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui penggunaan bahasa pada saat di kantor.
2.
Untuk mengetahui penggunaan bahasa pada saat di rumah.
E. Manfaat
a.
Penulis berharap bahwa dengan adanya penggunaan bahasa Indonesia
dikalangan perkantoran yang baik, sesuai dengan kata baku bahasa Indonesia dan
mampu dipahami oleh sesama rekan sekantornya.
b.
Penulis juga berharap dengan adanya penggunaan bahasa Indonesia pada
saat di rumah, tetap memperhatikan sopan-santun terhadap lawan bicara kita,
agar terjadi sebuah timbal balik yang sesuai dengan kebutuhannya.
c.
Mengukur dan memungkinkan penggunaan bahasa sesuai dengan ukurannya.
F. Metode Penyusunan
Metedologi penelitian adalah proses atau cara
untuk mendapat suatu data yang benar untuk mendukung kegiatan penelitian, di lingkungan
Bank BKK Karangawen dan rumah saya di Pedurunganyang menjadi objek pada kajian
penelitian tersebut. Observasi tersebut untuk membuktikan adanya penggunaan
bahasa tidak baku di lingkungan perkantoran dan penggunaan bahasa pada saat di
rumah.
Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan metode Observasi Non Partisipan.
Yaitu suatu metode yang mengharuskan peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain: lembarcek list, buku catatan, kamera foto, dan lain-lain. Observasi diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan perkantoran.
Penggunaan bahasa Indonesia saat di kantor
berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia saat di rumah. Kata baku adalah kata
yang pengucapannya atau penyampaiannya sesuai dengan aturan yang berlaku seperi
EYD dan KBBI. Sesuai dengan konteks kalimat yang digunakan di lingkungan
perkantoran, banyak pegawai kantor yang masih menggunakan kalimat tidak baku
dan bahkan menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasinya di lingkungan
perkantoran. Penggunaan bahasa tidak baku sudah menjadi kebiasaan dilingkungan
perkantoran.
Contoh :
-
Aku seharusnya
- saya
-
Merubah seharusnya -mengubah
-
Foto copy seharusnya
-foto kopi
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang
pengucapannya atau penyampaiannya tidak memenuhi EYD dan KBBI. Di dalam
kegiatan tulis menulis, harus menggunakan ejaan resmi yang telah
disempurnakan(EYD). Penggunaan bahasa Indonesia harus sesuai dengan tempat dan
situasinya. Di dalam kondisi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar menjadi pilihan utama dalam berkounikasi. Perbedaan pekerjaan atau
pengaruh dialek daerah asal dapat menyebabkan adanya variasi bahasa. Bahasa Indonesia sangatlah sopan jika kita pakai sehari-hari.
Berbeda dengan kita menggunakan bahasa alay atau pun bahasa gaul. Hanya saja
kita akan merasa sopan untuk mengucapnya dan saat mendengarkannya saat
berkomunikasi. Karena kita terbiasa dengan bahasa gaul dan bahasa daerah yang setiap
saat kita dengar.
Dengan
kita berbahasa Indonesia, kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan
orang-orang yang mungkin terbiasa dengan bahasa Indonesia tersebut. Kita bisa
menjadi lebih sopan, dan kita akan lebih di hargai oleh orang tersebut. Tidak
bosan-bosannya kita bertemu pelajaran bahasa Indonesia yang telah kita
pelajari. Tapi mengapa kita tetap saja sulit untuk menggunakan bahasa Indonesia
EYD tersebut.
B. Penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan
rumah
Penggunakan bahasa Indonesia di ligkungan
rumah sangat berbeda dengan peggunaan bahasa Indonesia di lingkungan
pekantoran. Penggunaan bahasa Indonesia di rumah bisa dikatakan bahasa yang
santai, bahasa yang tidak terikat aturan namun masih masuk akal. Tidak sedikit orang asli Indonesia sendiri yang
masih sangat kurang mengerti dalam penggunaan EYD. Mungkin di sebabkan oleh
faktor-faktor seperti pergaulan, kebiasaan menggunakan bahasa daerah dll.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi
di lingkungan perkantoran dan di lingkungan rumahan. Dengan
perkembangan-perkembangan lainnya. Karena mulai dari dalam diri kita sendiri,
apakah kita sudah mengerti bahasa sesuai dengan lingkungannya.
B. Daftar Pustaka
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:PT Rineka Cipta. 2010.
http://bengabengabeng.blogspot.co.id/2011/09/pentingnya-bahasa-indonesia-dalam.html

Komentar
Posting Komentar