Variasi Bahasa SMS Kalangan Remaja Dilingkungan Masyarakat Sokokranen



Variasi Bahasa SMS Kalangan Remaja Dilingkungan Masyarakat Sokokranen
YuniaKusuma Hayuningtias
16410086
3B/PBSI/FPBS/UPGRIS

A.    LatarBelakang
      Berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia mengalami kemajuan. Tidak hanya dengan bertatap muka saja orang dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan dengan berbagai alat komunikasi yang canggih seseorang dapat berkomunikasi selayaknya berhadap-hadapan dengan lawan bicara seperti percakapan biasa yaitu melaui media telepon genggam atau handphone (HP). Seseorang dapat menggunakan media kedua dalam berkomunikasi Karena adanya kecanggihan teknologi misalkan melalui HP, televise, radio, dan lain sebagainya. Proses komunikasi seperti hal tersebut merupakan proses komunikasi secara sekunder, yakni proses penyampaian komunikasi oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai madia kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Adanya peranan media, yakni media sekunder seperti HP, dalam komunikasi tidak perlu bertatap muka langsung maka komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya tentang berbagai hal yang tentu saja melalui bahasa. Oleh karena itu, terjadilah efesiensi dalam berkomunkasi.yang tidak terpancang pada jarak dan waktu.
Gejala kontemporasi bahasa yaitu berubahnya serta berkembangnya bahasa sesuai situasi dan kondisi merupakan konsekuensi dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan bagian dari budaya masyarakat. Masyarakat menggunakan lambang-lambang bahasanya berdasarkan pengalaman dan pemikiran manusia yang memang terus berkembang. Perkembangan masyarakat dan perubahan budaya menyebabkan timbulnya berbagai macam variasi atau keragaman bahasa, termasuk munculnya kosakata baru. 
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah wujud pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan remaja masa kini?
2.       bagaimana pengaruhi pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan para remaja masa kini?

C.    Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
1.  Wujud Pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan remaja masa kini.
2.    Hal-hal yang mepengaruhi pemakaian bahasa dalam SMS remaja masa kini.
Manfaat:
1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan teori yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam SMS.
2.  Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai adanya faktor-faktor sosiolinguistik yang di terapkan pada pemakaian bahasa dalam SMS.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai bahasa dalam SMS yang digunakan dalam berkomunikasi.
4.  Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi maupun bahan pijakan kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian lanjutan.

D.    METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatoris. Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.
E.          TEORI
VARIASI DAN JENIS BAHASA
a.       Variasi
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik, sehingga Kridalaksana (1974) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan. 
Sebagai sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu. Namun, karena penutur bahasa tersebut,meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang konkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi (catatan: istilah variasi sebagai padanan kata Inggris variety bukan varitation). Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur dengan berbagai kaitanya, dilanjutkan dengan segi penggunaannya juga dengan berbagi kaitanya. 
a)      Variasi dari Segi Penutur
1)      Variasi bahasa berdasarkan penuturnya adalah variasi bahasa yang di sebut idiolek, yakni variasi bahasa bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep, setiap orang mepunyai variasi bahasanya atau idioleknya masing-masing.
2)      Variasi bahasa berdasarkan penuturnya adalah yang disebut dialek, yakni variasi bahasa dari sekelopok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada satu tepat,wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini didasarkan pada wilayah atau area tepat tinggal penutur, maka dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional atau dialek geografi(tetapi dalam buku ini kita sebut dialek saja).
3)      Variasi berdasarkan penutur adalah yang disebut kronolek atau dialek temporal, yakni variasi bahasa yang digunakan oleh kelopok sosial pada masa tertentu.
4)      Variasi bahasa berdasarkan penuturnya adalah apa yang disebut sosiolek atau dialek sosial, yakni variasi bahasa yang berkenan dengan setatus, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. 
b)      Variasi  dari segi pendidikan
Variasi bahasa berkenan dengan penggunaannya peakaianya atau fungsinya disebut fungsiolek(Nababan1984), ragam, atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaanya,gaya, atau tingkat keforalan, dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang peakaianya ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Isalnya bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan.
c)      Variasi dari segi keformalan
Berdasarkan tingkat keforalannya, martin  Joos(1967) dalam bukunya The Five Clock mebagi variasi bahasa atas liama macam gaya(Inggris:Style), yaitu gaya atau ragam buku (Frozen), gaya atau ragam resmi (Foramal), gaya atau ragam usaha(konsultatif), gaya atau ragam santai (casual) dan gaya atau ragam akrab(intiale). Dalam pebicaraan selanjutnya kita sebut ragam. Ragam buku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi khidamat dan upacara-upacara resmi, isalnya, dalam upacara kenegaraan, khootbah di asjid, tata cara pengambilan supah; kitab undang-undang, akte, notaris, dan surat-surat keputusan.
d)     Variasi dari segi sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan raga tulis,atau juga ragam dalam berbahasa dengan enggunakan saran atau alat tertentu, yakni, misalnya, dalam bertelepon dan bertelegraf. Adanya ragam bahasa lisan  dan ragam bahasa tulisan didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa lisan dan bahasa tulis meiliki wujud struktur yang tidak sama.
Ø     Jenis Bahasa
Dalam pembicara mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang satu bahasa yang memiliki berbagai variasi berkenan dengan penuturdan penggunaannya secara konkret. Begitulah dalam pebicara variasi bahasa itu kita berkenalan dengan diolek, dialek, sosiolek, kronolek, fungsiolek, ragam register. Pebicaraanya tentang variasi bahasa yang juga dilihat secara sosiolinguistik.

·         Jenis bahasa berdasarkan sosiologis
Berdasarkan faktor sosiologis, artinya, penjenisan itu tidak terbatas pada struktur internal bahasa, tetapi  juga berdasarkan faktor sejarahnya, kaitannya dengan sistem linguistik lain, dan pewarisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
·           Jenis bahasa berdasarkan sikap politik
Berdasarkan sikap politik atau sosial politik kita dapat mebedakan adanya bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa negara, dan bahasa persatuan.
·           Jenis bahasa terhadap peerolehannya dapat dibedakan adanya bahasa ibu, bahasa pertama, dan bahasa kedua( tidak dan seterusnya), dan bahasa asing.penanaman bahasa ibu dan bahasa pertama adalah mengacu pada satu sistem linguistik yang sama.
·            Lingua france yang diaksud dengan lingua france adalah sebuah sistem linguistik yang digunakan sebagai alat kounikasi seentara oleh para partisipan yang mepunyai bahasa ibu yang berbeda.


PEBAHASAN

A.    Bahasa yang digunakan dalam mengetik SMS sangatlah beragam. Bahasa-bahasa tersebut dapat berupa bahasa Indonesia, dan  bahasa Inggris  yang dipakai sangatlah tergantung dari penerima SMS tersebut. Pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah ketata bahasaan serta penggunaan simbol-simbol ekspresi atau disebut emoticon menimbulkan suatu keunikan tersendiri dalam berkomunikasi berbentuk bahasa tulis melalui media handphone/HP. Berikut ini bahasa alay yang biasanya diggunakan untuk sms ataupun diucapkan secara langsung:

1)                  Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw

2)                  Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo

3)                  Sempat : S4

4)                  Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, y

5)                  Manis : Maniezt, Manies

6)                  Kenal : Nal
7)                  NAK : Nax, Anx, Naq

8)                  Terus : Tyuz

9)                  Siapa :spp,cppa

10)              Seangat :ceuungud

11)              Belu : Lom,lum

12)              Baru :ru

13)              Habis :abizz
14)              Lucu: luchul
15)              Add :et,ett
16)              Aku:q,akooh
17)              Serius : Ciyus
18)              Demi apa : miapah
19)              Ah Masak : amaca
20)              sama-sama: macama
21)              boleh :leh
22)              Belum : lom,lum
23)              Hai : Ui

Selain enggunakan bahasa alay dalam bersms biasanya para remaja juga menggunakan simbol-simbol yang digunakan untuk mengiri pesan sms. Contoh penggunaan simbol-simbol bahasa yang sering diggunakan untuk bersms:
1)           : -) yang artinya Si pengirim pesan sedang senang
2)           : -( yang artinya Si pengirim pesan sedang sedih
3)           ;-) yang artinya Si pengirim pesan sedang mengedipkan mata
4)           =-0 yang artinya Si pengirim pesan sedang terkejut
5)         :-[ yang artinya Si pengirim pesan sedang malu
6)         :’( yang artinya Si pengirim pesan sedang menangis
7)         :-D yang artinya Si pengirim pesan sedang tertawa
8)         X-( yang artinya Si pengirim pesan sedang marah
9)         :-/ yang artinya Si pengirim pesan sedang menyayangi
10)      :o yang artinya Si pengirim pesan sedaang bersorak
Keterbatasan karakter dalam ber-SMS maka pengirim SMS juga berusaha kreatif dengan menciptakan singkatan-singkatan yang unik. Bukan hanya bahasa indonesia yang dapat disingat oleh pengguna sms, tetapi basa inggris juga dapat di singkat oleh pengguna sms seperti:
1)         C U (see you) artinya sampai jumpa lagi,
2)         Be4 (before) artinya sebelumnya.
3)         2Moro(ToMorrow) artinya besok
4)         2nite(Tonight) artinya MalaM ini
5)         BTW(Bay The Way)artinya ngomong-ngomong.

Contoh Percakapan:
Nia : Hai, km sekarang lg dmn? 
Putri:  di rmh
Ni4 : cpt otw ke rmh q y?
Cimut: yupz, BTW nanti q bawa apa y?
Ni4: nanti km bw peralatan masak J
Cimut  : lo tyuz kita meh bikin apa y?
Ni4 : nanti kita bikin nas gor J
Cimut  : Ciyus,enak tuh J
Ni4 : y, makaya cpt otw kesini y?
Cimut : ok J
 

A.    Pengaruh penggunaan bahasa alay dikalangan remaja
Variasi atau keragaman tersendiri yang menimbulkan suatu keunikan dalam berbahasa. Bahasa yang digunakan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut jika sipenerima pesan tidak bidsa memahami sipeneria pesan akan menjadi kebinggunggan, maka dari itu sebelu kita mengirim pesan atau mengucapkan secara langsung kita harus melihat situasi.

PENUTUP

Kesimpulan
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik, sehingga Kridalaksana (1974) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan. Sebagai sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu. Namun, karena penutur bahasa tersebut,meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang konkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi (catatan: istilah variasi sebagai padanan kata Inggris variety bukan varitation).
Bahasa-bahasa tersebut dapat berupa bahasa Indonesia, dan  bahasa Inggris  yang dipakai sangatlah tergantung dari penerima SMS tersebut. Pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah ketata bahasaan serta penggunaan simbol-simbol ekspresi atau disebut emoticon menimbulkan suatu keunikan tersendiri dalam berkomunikasi berbentuk bahasa tulis melalui media handphone/HP. Keterbatasan karakter dalam ber-SMS maka pengirim SMS juga berusaha kreatif dengan menciptakan singkatan-singkatan yang unik.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta:Rineka cipta.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Ejaan Pada Surat Dinas di Balai Desa Wonotenggang Rowosari Kendal

Variasi Bahasa yang Terdapat pada Masyarakat Kota Ambon Maluku dan Kota Tual Maluku Tenggara”

Variasi Penggunaan Volume Bahasa pada Mayarakat Pegunungan dan Masyarakat Pesisir