Penggunaan Bahasa pada Pedagang Tas di Pasar Johar Semarang
Penggunaan
Bahasa pada Pedagang Tas di Pasar Johar Semarang
Cosyvia
Ikhsani Putri
16410048
3B
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas
PGRI Semarang
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa adalah sesuatu
yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki berbagai makna dan sistem,
sehingga bahasa yang diucapkan manusia berbeda-beda, dan kadang juga ada
sedikit ngapak-ngapak kejawaan, terutama pada negara Indonesia. Bahasa itu
dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan. Negara Indonesia kebanyakan menggunakan bahasa Jawa, dan yang
sebagian menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa memang sangat penting bagi kehidupan
manusai, karena dengan adanya bahasa semua manusia bisa berkomunikasi dengan
orang lain di sekitarnya, dan agar dapat mengetahui semua bahasa-bahasa yang
ada di luar sana. Maka dari itu saya akan melakukan penelitian bahasa pada
pedagang tas di pasar Johar Semarang. Dengan melakukan penelitian tersebut saya
akan mudah untuk mengetahui dan memahami berbagai bahasa dari luar sana, dan
untuk menambah wawasan atau informasi yang luas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian bahasa dan apa saja
bahasa yang digunakan pada pedagang tas di pasar Johar Semarang?
2.
Mengapa para pedagang pasar di kota
lebih menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan para pedagang pasar di desa?
3.
Mengapa para pedagang di pasar Johar terkadang
bahasanya bercampuran?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian bahasa dan bahasa
yang digunakan pada pedagang tas di pasar Johar Semarang.
2.
Untuk mengetahui mengapa para pedagang
pasar di kota lebih menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan para pedagang
pasar di desa.
3.
Untuk mengetahui mengapa para pedagang
pasar di Johar terkadang bahasanya bercampuran.
D.
Teori
(Menggunakan Teori Peristiwa Tutur)
Peristiwa
tutur merupakan terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu
bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan
tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu.
Interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada
waktu tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah
peristiwa tutur.
Secara
sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat disebut sebagai sebuah
peristiwa tutur, sebab pokok percakapannya tidak menentu, tanpa tujuan,
dilakukan oleh orang-orang yang tidak sengaja untuk bercakap-cakap, dan
menggunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Di sini setting berkenaan dengan
waktu dan tempat tutur berlangsun, sedangkan scene mengacu pada situasi tempat
dan waktu, atau situasi psikologis pembicaraan. Waktu, tempat, dan situasi
tuturan yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang berbeda.
E.
Manfaat
Agar
saya bisa meneliti atau berkomunikasi secara langsung mengetahui tentang bahasa-bahasa yang digunakan pada pedagang
tas di pasar Johar Semarang, dan juga saya bisa mempelajari atau mengikuti bahasa-bahasa
yang mereka ucapkan. Agar saya dapat mengetahui berbagai macam bahasa yang
digunakan pada pedagang tas di pasar Johar Semarang, sehingga di pasar Johar Semarang
para pedagang terkadang ada yang menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan
terkadang juga bahasa jawanya sedikit ada ngapak-ngapaknya, karena dengan
adanya bahasa semua manusia bisa berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya.
F.
Metode
Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Teknik
pengumpulan data yang saya inginkan dengan melakukan cara observasi pada
pedagang tas di pasar Johar tersebut, karena bahasa yang digunakan para
pedagang di pasar berbeda-beda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. A. Pengertian
Bahasa dan Penggunaan Bahasa pada Pedagang Tas di Pasar Johar Semarang
Tentunya semua orang sudah tahu apa
itu bahasa. Sejak kecil manusia diajarkan untuk berbahasa atau menggunakan
bahasa yang baik dan benar dari daerahnya masing-masing, baik orang dari desa
maupun orang dari kota. Pengertian bahasa itu sendiri adalah sesuatu yang
keluar dari alat ucap manusia yang memiliki berbagai makna dan sistem, sehingga
bahasa yang diucapkan manusia berbeda-beda. Bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Bahasa adalah sebuah
sistem lambang, yang berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi. Seperti yang sudah saya lakukan penelitian di pasar
Johar Semarang, yaitu pada tanggal 9 Desember 2017, saya melakukan penelitian
di pasar Johar Semarang pada pedagang tas. Para pedagang di pasar Johar yang
saya teliti, penjualnya menggunakan bahasa yang berbeda-beda, seperti menggunakan
bahasa Indonesia, bahasa jawa, bahasa jawa krama, dan terkadang juga ada yang
menggunakan bahasa campuran. Saya meneliti dua pedagang tas di tempat
penjualannya tersebut. Penelitian dengan cara mewawancarai, yang pertama saya
meneliti di pedagang tas 1 dengan menggunakan bahasa Indonesia, dan penjual
tersebut juga menjawab dengan menggunakan bahasa Indonesia dan tidak
menggunakan bahasa yang lain. Selanjutnya saya meneliti di pedagang tas yang ke
2, yaitu dengan menggunakan bahasa jawa krama, dan penjual tersebut juga
menjawab dengan menggunakan bahasa jawa krama dan bahasa campuran, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa jawa krama.
Hasil penelitian yang sudah saya
lakukan pada pedagang tas di pasar Johar Semarang, yaitu :
1. Hasil
yang pertama dalam melakukan penelitian pada pedagang tas 1 dengan menggunakan
bahasa Indonesia, dalam bentuk percakapan (dialog), yaitu :
Ibu
Pedagang Tas : mari mbak tasnya.
Saya
: tas yang ini berapa
harganya Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : yang itu harganya 50.000 mbak, nanti bisa kurang, tak kurting.
Saya
: dikurting berapa Buk?.
Ibu Pedagang Tas : saya kurting 5000
mbak, la mau ambil banyak apa gimana, kalau ngambilnya banyak ya tak kurtingi
lagi.
Saya
: nggak Buk. Ini mau
lihat-lihat dulu Buk.
Ibu
Pedagang Tas : ow mau lihat-lihat dulu. Nggak beli sekalian?.
Saya
: hanya tersenyum saja.
Saya
: kalau yang kayak rajut
gini berapa ya Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : itu yang 40.000 harganya.
Saya
: yang ini semua
harganya 40.000 ya Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : lain-lain. Yang kamu sukai dulu yang mana?.
Ibu
Pedagang Tas : apa yang bagus kayak gini?.
Saya
: la yang ini 65.000
semua ya Buk?
Ibu
Pedagang Tas : 60.000 kok 65.000.
Saya
: ow 60.000.
Ibu Pedagang Tas : itu juga yang 50.000
harganya, yang itu 65.000, kalau yang itu 45.000.
Saya
: ini 50.000 harga
pas Buk?.
Ibu Pedagang Tas : kurting 5000. Kalau
kamu ngambilnya banyak nanti tak kasih harga jual lagi. La kamu mau beli
berapa?.
Saya
: ini cuma mau beli
satu aja kok Buk.
Ibu
Pedagang Tas : ow cuma mau beli satu.
Saya
: iya Buk. Nggak
banyak.
Saya
: kalau yang harga
35.000 ada nggak Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : ow ada. Yang 35.000 ini.
Saya
: la kalau yang tas
ini 35.000 nggak boleh Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : nggak boleh sayang, kalau 40.000 nggak papa, kamu tinggal pilih.
Saya
: ini 40.000 pas Buk
nggak boleh kurang?.
Ibu
Pedagang Tas : la ngambilnya kamu berapa?.
Saya
: satu Buk.
Ibu
Pedagang Tas : cuma warna merah ini aja?.
Saya
: la ini warnanya
cuma ini aja Buk?.
Ibu Pedagang Tas : ya kalau mau ngambil banyak
nanti tak ambilin di gudang. Kalau ngambilnya cuma satu ya warnanya seadanya
yang di situ.
2. Hasil
yang ke dua dalam melakukan penelitian pada pedagang 2 dengan menggunakan bahasa
jawa dan bahasa jawa krama, dalam bentuk percakapan (dialog), yaitu:
Saya
: Buk, niki toko tase mriki kaleh mriki sami
mawon nggeh Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : sami mawon mbak. Delok-delok sek gak popo mbak.
Saya
: Buk, tas niki
kaleh niki sami mawon nggeh Buk?.
Ibu
Pedagang Tas : sami mbak. Seng duwe podo mbak.
Ibu
Pedagang Tas : piye ono seng cocok mbak?.
Saya
: nggeh
ningali-ningali riyen niki Buk.
Saya
: Buk, tas niki
regine kan 55.000 niku mboten angsal kurang Buk?.
Ibu Pedagang Tas : iku rego pas mbak.
Piye rego 55.000 pas rak wani mbak?. Iku wes rego pas kok.
B. B. Perbedaan
Berbahasa Indonesia di Pasar Kota dan di Pasar Desa
Bahasa di pasar kota dan bahasa di
pasar desa memang berbeda, bahasa di pasar kota yaitu menggunakan bahasa Indonesia,
sedangkan bahasa di pasar desa menggunakan bahasa jawa. Masyarakat di Indonesia
terbagi menjadi beberapa macam kebudayaan suku ras, agama, dan bahasa yang
berbeda. Untuk penggunaan bahasa pada masyarakat perkotaan, dari sejak kecil
mereka sudah diajarkan menggunakan bahasa dari daerahnya sendiri, kehidupan di kota
tidak mengenal berbagai hal seperti pengenalan kebudayaan, suku ras, agama, dan
bahasa, sehingga masyarakat kota kurang mengenal berbagai aspek seperti
masyarakat desa. Masyarakat kota dari semenjak kecil hanya diperkenalkan sifat
nasionalisme, sehingga masyarakat kota baik ditempat resmi, seperti di
sekolahan, kampus, kantor, maupun di tempat umum, seperti di pasar, terminal, stasiun,
dan bandara, mayoritas bahasanya menggunakan bahasa nasional, yaitu bahasa indonesia.
Beda halnya jika dibandingkan
dengan masyarakat di pedesaan, dari sejak lahir mereka identik dengan bahasa
kas dari daerahnya sendiri, yaitu menggunakan bahasa jawa yang logatnya
kejawaan atau menggunakan bahasa jawa krama, karena masyarakat di desa masih
memegang penuh kebudayaan dan bahasa daerahnya masing-masing. Kehidupan di desa
dari semenjak kecil kita sudah dikenalkan sebuah adat, sebuah kebudayaan, dan
sebuah bahasa, yang sehingga penggunaan bahasa maupun tradisi logat mereka
terbawa di lingkungan tempat atau sarana umum, seperti di pasar, di kantor
pedesaan, terminal, stasiun, dan bandara.
Terkadang di pasar kota sebagian
juga ada yang masih menggunakan bahasa jawa dan bahasa jawa krama, terutama di
pasar Johar kota Semarang, seperti yang sudah saya lakukan kemarin, saya
melakukan penelitian di pasar Johar Semarang pada pedagang tas, yaitu sebagian
ada penjual yang menggunakan bahasa jawa dan bahasa jawa krama, kemungkinan
orang yang menggunakan bahasa jawa dan bahasa krama tersebut adalah orang yang dari
desa merantau ke kota untuk mencari pekerjaan di kota dan bisa jadi orang itu
dari pedesaan yang dekat dengan kota Semarang. Di kota Semarang sebagian orang
masih menggunakan logat bahasa jawa, karena kota Semarang itu termasuk pulau jawa
atau mayoritas masih keturunan jawa asli, maka dari itu orang Semarang sebagian
masih menggunakan bahasa jawa dan sedikit masih beridentik dengan bahasa jawa.
C. C. Bahasa
Bercampuran pada Pedagang di Pasar Johar Semarang
Masyarakat di pasar Johar Semarang mayoritas
masih keturunan jawa asli, sehingga sifat yang tertanam pada masyarakat kota
Semarang masih mengandung dua unsur, yaitu unsur nasionalisme dan unsur daerah,
sehingga pemakaian bahasa di tempat umum, misalnya orang yang berjualan di
pasar Johar Semarang terkadang logat bahasanya masih mengandung bahasa
campuran, yaitu menggunakan bahasa indonesia dicampur dengan bahasa jawa
terkadang juga bercampuran dengan bahasa jawa krama.
Terkadang ada juga orang yang dari desa
merantau di perkotaan untuk mencari pekerjaan, dan orang itu logatnya masih
menggunakan logat bahasa jawa yang masih terbawa dari kampung desanya. Setelah
sekian lama bertahun-tahun tinggal di kota, orang yang dari desa itu sudah agak
terbiasa atau sudah mulai sedikit-sedikit menggunakan logat bahasa indonesia,
karena mulai mengikuti atau terbawa oleh omongan-omongan yang berasal dari kota
tersebut. Terkadang juga orang itu masih menggunakan bahasa jawa, jadinya orang
tersebut menggunakan bahasa campuran. Jadi orang yang berjualan di pasar yang
menggunakan bahasa indonesia, bahasa jawa, maupun bahasa jawa krama itu belum
tentu orang yang berasal dari kota maupun dari desa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada pembahasan rumusan masalah tersebut
menurut saya sebaiknya gunakanlah bahasa yang baik dan benar dari daerahnya
masing-masing, baik dari desa maupun dari kota. Jangan menggunakan bahasa yang
bercampuran, seperti bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa jawa maupun bahasa
jawa krama, sehingga seseorang yang berbicara kepada anda akan kesulitan untuk
memahami dan menanggapinya. Jadi gunakanlah dan manfaatkan bahasa itu sebaik-baik
mungkin, baik bahasa Indonesia, bahasa jawa, dan bahasa jawa krama. Agar
seseorang yang berbicara kepada anda tidak kesulitan untuk memahami dan
menanggapinya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,Abdul dan Leonie Agustina.2010.Sosiolinguistik Perkenalan
Awal.Jakarta:Rineka Cipta

Casino Games | No deposit casinos - Orange
BalasHapusFree online slots and casino 포커족보 games. 바카라 전략 Get your sign up bonus and play now! 벳 365 주소 ➤ Best No Deposit Bonuses ✓ Highest Welcome wall street bets Bonus ✓ Free Spins ➤ Play 라이브스코어 for Real