Pedahuluan
A.
Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi
sehari-hari,seperti dalam proses belajar mengajar di sekolah atau dalam proses
bertrasaksi jual beli.Dalam transaksi jual beli
penggunaan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh tersendiri,contohnya
dalam transaksi jual beli furnitur di
Kampung Sembada Ukir,pengusaha furnitur di sana lebih bersikap rendah kepada
penutur bahasa Indonesia daripada penutur bahasa jawa tapi bukan berarti tidak menghormati
penutur bahasa jawa,pelayananya ke semua pembeli pun sama tetapi pelayanan
kepada penutur bahasa Indonesia lebih baik dari pada penutur bahasa jawa.
Berpengaruhnya pengguanaan
Bahasa Indonesia dalam transaksi jual beli furnitur di Kamapung Sembada Ukir merupakan
sebuah masalah sosolingistik maka dari itu penulis akan menulis artikel tentang
“Pengaruh Penggnaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa dalam Transaksi Jual Beli
Furnitur di Kampung Sembada Ukir”.
B.
Rumusan Masalah
a. Mengapa penggunaan Bahasa Indonesia berpengaruh dalam transaksi
jual beli furnitur di Kampung Sembada Ukir?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan artikel
ini bertujuan untuk mengetahua mengapa penggunaan Bahasa Indonesia dalam transaksi jual beli furnitur di Kampung Sembada Ukir berpengaruh.
D.
Teori
Menganut apa yang
dikatakan oleh Dell Hymes (1972), bahwa peristiwa tutur harus memenuhi syarat
delapan komponen yang bila huruf depanya dirangkai menjadi akronim SPEAKING.Masalah
sosiolinguistik tentang pengaruh
penggunaan bahasa Indonesia pada
transaksi jualbeli furnitur di Kampung Sembada Ukir termasuk masalah
sosiolinguistik yang masuk ke dalam
peristiwa tutur,hal itu dikarenakan dalam masalah artikel ini menyinggung apa
yang telah dikatakan oleh Dell hymes yaitu tentang peristiwa tutur.
E.
Metode
Dalam penelitian ini
penlulis menggunakan metode observasi partisipatoris,karena
dalam penelitian penulis juga terjun langsung
sebagai penjual furnitur di Kampung Sembada Ukir,Penulis sejak kelas 2 SMA sudah menjadi penjual
furnitur di Kampung Sembada Ukir.
Penelitian ini juga
menggunakan metode wawancara,karena dalam pengambilan data informasi penulis
juga mewawancarai beberapa pengusaha furnitur di Kampung Sembada Ukir. tepatnya
pada tanggal 29 November 2017 yaitu dengan
bapak Widodo dan bapak Paidi.
Pembahasan
Dalam percakapan penggunaan
beberapa bahasa yang tepat dapat
mempengaruhi lawan bicara dalam percakapanya,seperti dalam transaksi
jual beli furnitur di Kampung Sembada Ukir seorang penjual akan melayani
pembeli dengan bahasa yang yang digunakan oleh pembeli,jika pembeli menggunakan
bahasa Indonesia maka penjual akan menggunakan bahasa Indonesia ,begitupun jika
pembeli menggunakan bahasa jawa maka penjual juga menggunakan bahasa jawa,hal
itu bertujuan agar dalam proses bertransaksi pembeli maupun penjual merasa
akrab dan saling diuntungkan.
Tetapi dalam transaksi
jual beli furnitur di Kampung Sembada Ukir, penjual furnitur di sana lebih
merendah dengan pembeli yang menggunakan Bahasa Indonesia daripada pembeli yang
menggunakan bahasa jawa,lalu apa penyebabnya?
Penjual furnitur di
Kampung Sembada Ukir lebih merendah kepada pembeli yang menggunakan Bahasa
Indonesia daripada pembeli yang mengunakan Bahasa Jawa hal itu disebabkan
karena penjual funitur di sana beranggapan bahwa pembeli yang menggunakan
bahasa Indonesia lebih berpendidikan dan juga lebih banyak materi atau uang
ketimbang pembeli yang menggunakan bahasa jawa,hal ini juga disebabkan karena anggapan
penjual furnitur yang sudah berjalan lama yaitu orang yang menggunakan bahasa
indonesia biasanya datang dari luar kota yang ingin membeli furnitur,dan dalamproses
transaksi jual beli orang yang
menggunakan bahasa Indonesia dalam menego tidak terlalu banyak.
Banyak anggapan yang baik
kepada pembeli yang mengunakan bahasa Indonesia dalam transaksi jual beli furnitur
di Kampung Sembada Ukir,meskipun semua itu ada juga yang tidak benar,karena
tidak semua pembeli yang menggunakan bahasa Indonesia berpendidikan tinggi atau
memiliki materi banyak dan tidak juga berasal dari luar kota.
Anggapan pembeli yang
menggunakan bahasa Indonesia itu berpendidikan tinggi atau memiliki materi yang
banyak dan berasal dari luar kota itu merupakan sebuah masalah sosiolinguistik
yang harus dibenahi,karena itu semoga dengan penulis menulis artikel ini semoga
anggapan-anggapan yang tidak pasti kebenaranya tidaklah cepat dipercayai,dan
semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
F.
Kesimpulan
Anggapan penjual furnitur
tentang pembeli yang menggunakan bahasa Indonesia itu berpendidikan tinggi atau
memiliki materi yang banyak dan berasal dari luar kota itu tidaklah semua
benar,dan jangan menilai pembeli dari bahasa apa yang digunakan pembeli karena
bahasa bukanlah patokan pendidikan dan jumlah materi maupun asal seseorang,maka
dari itu bijaklah dalam menilai seseorang.
G.
Daftar pustaka
Chaer,Abdul,Leonie Agustina.2010.Sosiolinguistik
Perkenalan Awal.Jakarta : . Rineka Cipta.
Komentar
Posting Komentar