Mengenali Tutur Bahasa Masyarakat Desa Mandiraja Banjarnegara yang Berpindah Kependudukan Ke Desa Pakem Pati







  

“Mengenali Tutur Bahasa Masyarakat Desa Mandiraja Banjarnegara yang Berpindah Kependudukan Ke Desa Pakem Pati’’

Rieke Ikania
16410065

3B/PBSI/FPBS/UPGRIS
ikania987@gmail.com
BAB 1
PENDAHULUAN

 A.Latar belakang

        Dialek adalah varian bahasa yang berbeda-beda menurut pemakainya.Saya mendapatkan tugas tentang dialek dalam mata kuliah “sosiolinguistik”dan dalam mata kuliah ini saya mengusulkan artikel yang berjudul “Mengenali tutur bahasa masyarakat banjarnegara yang berpindah kependudukan ke wilayah pati”.Hal ini dikarenakan saya merasakan ada sesuatu yang asing ketika saya berbincang-bincang dengan orang banjarnegara.Fikir saya Banjarnegara sudah luar jawa,tapi ternyata masih di jawa tepatnya di jawa tengah.Dan menurut saya bahasa banjar atau sering disebut dengan bahasa orang ngapak ini sangat unik.
      Maka dari itu saya mengambil judul artikel ini,supaya saya dan pembaca artikel ini mengetahui uniknya bahasa banjarnegara.Bahasa Banjarnegara atau lebih dikenal bahasa ngapak merupakan bahasa daerah jawa tengah yang cukup kasar dengan nada bicara yang tinggi,bagi orang yang tidak mengetahui bahasa ngapak maka akan mengira orang tersebut sedang marah-marah.Untuk itu saya akan ingin membuat artikel ini dengan mencari tau apa itu bahasa ngapak?.

B.Rumusan masalah
    1.Pengertian bahasa ngapak
    2.Perbedaan dialek bahasa ngapak dan bahasa pati

C.Teori
Pada artikel yang saya buat saya mengamati perbedaan bahasa masyarakat banjarnegara dengan masyarakat pati.
D.Tujuan  
Tujuan penulisa artikel ini adalah penulis berusaha mengupas bahasa ngapak sebagai penambahan wawasan dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiolingustik.
E.Manfaat Untuk Pembaca :
Makalah ini dibuat supaya orang bisa membedakan bahasa masyarakat banjarnegara dengan masyarakat pati.

F.Metode
Observasi serta mewawancarai warga asli Banjarnegara dan referensi dari internet.


BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Bahasa ‘’ngapak’’
       Bahasa ngapak merupakan salah satu ciri khas dari masyarakat Banjarnegara.Bahasa ngapak banyak digunakan di daerah cilacap,kebumen,banjarnegara,banyumas,pemalang,tegal dan sekitarnya.Bahasa ngapak adalah alat interaksi sosial dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,gagasan,maupun konsep perasaan.Bahasa Banjarnegara atau bahasa ngapak adalah kelompok bahasa jawa yang dipergunakan di wilayah barat Jawa Tengah,Indonesia.
       Logat bahasanya agak berbeda dengan dialek bahasa jawa lainnya.Hal ini disebabkan karena masih berhubugan erat dengan bahasa jawa kuno(Kawi).Dibandingkan dengan dialek pati  dialek Banjarnegara banyak sekali perbedaannya.Perbedaan yang paling utama yakni akhiran “a” tetap diucapkan “a” bukan “o”.Jadi jika di pati orang makan “sego”(nasi),di wilayah Banjarnegara orang makan “sega”(nasi).Selain itu ,kata-kata yang berakhiran huruf mati di baca penuh,misalnya kata enak oleh dialek lain bunyinya ena,sedangakan dalam dialek Banjarnegara dibaca enak dengan suara “k”yang jelas,itulah sebabnya bahasa banjarnegara oleh masyarakat luar banjarnegara disebut dengan bahasa ngapak atau ngapak-ngapak.Perbedaan dialek Banjarnegara dan dialek Pati.

2.Perbedaan bahasa dialek bahasa Banjarnegara dan bahasa Pati

BANJARNEGARA
PATI
Mageh
Ayo
Batir
Konco
Njagong
Lungguh 
Nyong
Aku
Koen/rika
Koe
Maen
Apik
Nglombo
Ngapusi
Madang
Mangan
Gigal
Tibo
Gili
Jalan
Tegi
Nglebi
Caduk
Siwur
Manjat
Munggah
Gowel
Dongkrak
Njanggleng
Ngadek
Ijig-ijik
Ujuk-ujuk
Arip
Ngantuk

       Itu adalah tabel beberapa perbedaan dialek bahasa Banjarnegara dengan dialek bahasa Pati.Dan bahasa Banjarnegara ini atau bahasa ngapak jika dituturkan nadanya lebih tinggi dibandingkan nada tutur masyarakat di daerah Pati.contoh kalimat Ngapak ”Rika wes madang?” dalam dialek Pati artinya “koe wes mangan?” dan biasanya bahasa ngapak menggunakan nada bicara yang tinggi seperti orang marah,namun sebenarnya itu hal biasa karena setiap hari mereka menggunakan dialek dan logat tersebut.
    Banyak para pengguna bahasa ngapak ini merasa minder jika mereka berbicara dalam bahasa ngapak.Karena jika berbicara dengan baghasa ngapak dan di dengar oleh orang lain maka mereka akan ditertawakan.Seharusnya,masyarakat luas jangan terlalu melihat sebelah mata kepada para pengguna bahasa ngapak.Karena keberadaan bahasa ini merupakan salah satu kekayaan dari bangsa yang sepatutnya kita jaga dan lestarikan.

KESIMPULAN
Dari artikel yang saya buat di atas kita dapat simpulkan bahwa di indonesia memiliki berbagai macam bahasa dengan dialek-dialek tersendiri.Namun semua itu merupakan budaya kita.Dan kita harus melestarikannya.Jadi jangan pernah mengejek logat bahasa orang lain.Kita harus mengajarkan warga baru yang ingin menetap di daerah kita.

DAFTAR PUSTAKA
Buku sosiolinguistik karya Abdul Chaer dan Leonie Agustina
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Banyumasan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Variasi Bahasa yang Terdapat pada Masyarakat Kota Ambon Maluku dan Kota Tual Maluku Tenggara”

Analisis Ejaan Pada Surat Dinas di Balai Desa Wonotenggang Rowosari Kendal

Perbedaan Bahasa dan Kebudayaan pada Anak Desa di Bandar, Batang dan Bahasa Anak Kota di Semarang pada Orang Tua