Peristiwa Tutur sebagai Pengaruh Bahasa dalam Keseharian Guru dan Anak PAUD Al-Wahdah desa Sumbergirang Lasem
Estri Novari Ristra Sukma Puteri
Peristiwa Tutur sebagai Pengaruh Bahasa dalam Keseharian
Guru dan Anak PAUD Al-Wahdah desa Sumbergirang Lasem
Disusun oleh:
Estri Novari Ristra Sukma Puteri
16410050
PBSI,FPBS, Universitas PGRI Semarang
I.
PENDAHULUAN
i) LATAR
BELAKANG
Pengertian bahasa adalah suatu
bentuk ujaran yang berasal dari alat ucap manusia yang bersifat arbitrer. Sebagai
alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusia, bahasa dapat
dikaji secara internal maupun secara eksternal. Kajian secara internal,
artinya, pengakajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu
saja, seperti struktur fonologisnya, struktur morfologisnya, atau struktur
sintaksisnya. Sebaliknya, kajian secara ekternal, berarti, kajian itu dilakukan
terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang berada di luar bahasa yang berkaitan
dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok
sosial kemasyarakatan.
Di sini saya akan memaparkan
penelitian atau kajian bahasa secara eksternal yang melibatkan dua disiplin
ilmu atau bisa juga lebih. Umpamanya, sosiolinguistik, yang merupakan gabungan
antara disiplin sosiologi dan linguistik.
Dalam penggunaanya
sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa.
Pertama-tama pengetahuan sosiolinguistik dapat kita manfaatkan dalam
berkomunikasi atau berinteraksi misalnya, sebagai
seorang guru PAUD sudah seharusnya memiliki ilmu yang lebih utama yaitu
kesabaran dalam menghadapi berbagai macam perkembangan anak pada masa-masa usia
dini. Salah satu perkembangan yang harus mereka
kembangkan diantaranya adalah kemampuan berbahasa. Dalam artikel ini saya akan
membahas tentang pengaruh bahasa dalam komunikasi antara guru dan peserta didik
PAUD Al-Wahdah desa Sumbergirang
Lasem.
ii) RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perbedaan dialek antara guru PAUD dengan guru-guru pada
jenjang yang lebih tinggi?
2. Bagaimana cara berkomunikasi
antara guru PAUD dan anak PAUD bisa dipahami?
3. Bagaimana
cara mengembangkan bahasa anak?
4. Bagaimana pengaruh bahasa yang digunakan
guru dalam mendidik anak PAUD?
iii)
TUJUAN
DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat dibuatnya
artikel ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sosiolinguistik dan penerapan kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu artikel ini dapat memberikan
informasi mengenai pengaruh bahasa khususnya komunikasi antara guru PAUD dan
anak usia dini.
iv)
TEORI
Seperti
dikatakan oleh Dell Hymes (1972), seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa
suatu peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen, yaitu:
·
Setting and spece, yaitu berkenaan dengan tempat kejadian adalah dalam
suasana ramai di sekolahan PAUD Al-Wahdah Sumbergirang Lasem.
·
Participants, yaitu guru dan anak-anak PAUD
Al-Wahdah Sumbergirang Lasem.
·
Ends, yaitu peristiwa tutur yang terjadi di sekolahan PAUD
Al-Wahdah Sumbergirang Lasem bertujuan untuk memberi penjelasan kepada
anak-anak mengenai doa pulang sekolah.
·
Act squence, yaitu bentuk ujaran dengan menggunakan
bahasa yang halus serta manja.
·
Key, yaitu nada yang digunakan adalah dengan senang hati,
menyayangi, dan bergembira.
·
Instrumentalities, yaitu jalur bahasa yang digunakan
adalah lisan sedangkan kode ujarannya adalah bahasa.
·
Norm of Interaction and Interpretation, yaitu interaksi yang dilakukan adalah
dengan cara bertanya.
·
Genre, yaitu penyampaiannya menggunakan doa.
v)
METODE
Dalam melakukan
penelitian, peneliti melakukan teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan
metode Observasi Non Partisipan. Yaitu suatu metode yang mengharuskan peneliti
yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang
dianggap perlu sebagai data penelitian. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain:
lembar cek list, buku catatan, kamera foto,
dan lain-lain. Observasi diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan
yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.
Oleh karena itu, tugas
utama dari seorang guru adalah membimbing anak usia
dini agar kemampuan berkomunikasi yang baik untuk mengembangkan seluruh potensi
yang ada pada anak supaya dapat berkembang secara optimal. Komunikasi
mensyaratkan bahwa pendidik (sebagai sumber) harus berupaya agar pesan yang
diutarakannya benar-benar mengena dan membuat anak tertarik.
II.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Ø PERBEDAAN DIALEK ANTARA GURU PAUD DENGAN GURU-GURU PADA
JENJANG YANG LEBIH TINGGI
Penggunaan bahasa yang dilakukan oleh guru PAUD sangatlah
berbeda dengan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh guru SD, SMP, dan SMA.
Jika kita melihat perkembangan kebahasaan di Pendidikan Aanak Usia Dini, hanya
mengajarkan bahasa-bahasa yang sederhana, mudah diucapkan, mudah dipahami oleh
peserta didiknya dan hanya kosakata sederhana. Terlebih lagi, pendidik anak
PAUD masih menggunakan bahasa ibu dalam penyampaikan materi atau dalam
melakukan kegiatan sehari-hari di sekolah. Karena anak PAUD memiliki sifat yang
masih manja dengan orang tua, maka pendidik anak PAUD juga menyesuaikan
bagaimana perlakuan mereka kepada peserta didiknya, misal dengan cara
menggunakan bahasa yang halus, manja tidak menggunakan nada yang kasar. Maka
ini dapat memudahkan anak PAUD untuk memahami apa maksud dari gurunya tersebut.
Perkembangan bahasa di jenjang sekolah dasar atau sering
disebut SD masih
dipengaruhi oleh bahasa ibu dan bahasa percakapan. Hal ini terlihat dari
seringnya anak pada jenjang SD menggunakan bahasa ibu daripada bahasa indonesia
di lingkungan rumahnya. Maka penggunaan bahasa di kelas pun masih dipengaruhi
dengan bahasa daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka pendidik pada jenjang SD
harus menyesuaikan penggunaan bahasa yang akan dipraktikkan di kelas. Dengan
menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa komunikasi antar siswa, merespon
pertanyaan dari guru, dan dalam melakukan aktifitas seperti belajar kelompok,
menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa oleh pendidik
kepada siswanya lebih meluas lagi. Penambahan-penambahan kosakata sangatlah
penting karena pelajaran-pelajaran yang diajarkan sudah hampir sempurna. Untuk
dapat memahaminya, pendidik perlu melakukan pemahaman tentang apa yang
diucapkan oleh peserta didik, hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh
pendidik di PAUD tetapi ini lebih tegas sedikit.
Pada jenjang SMP dan SMA,
sudah mamasuki usia produktif yang memiliki ciri bahwa peserta didik akan
melakukan perubahan cara berfikir, yang mulanya berfikir kekanak-kankan, manja,
dan belum terarah, maka sekarang mereka sudah berfikir dewasa. Untuk menyikapi
hal ini, pendidik memerlukan sesuatu yang bisa menjadikan peserta didik
berfikir ke masa depan. Perbendaharaan bahasa telah banyak mereka ketahui,
kosakata yang semakin beragam telah mereka kuasai, untuk itu pendidik harus
mendampingi setiap bahasa yang akan mereka gunakan, apakah itu sudah sesuai
dengan aturan atau belum.
Ø CARA BERKOMUNIKASI ANTARA GURU PAUD DAN ANAK PAUD BISA DIPAHAMI DAN CARA MENGEMBANGKAN BAHASA ANAK
Bahasa merupakan hal yang penting dalam
melakukan proses komunikasi. Sama halnya jika para guru sedang melakukan
komunikasi khususnya dengan anak PAUD, maka ada beberapa cara yang bisa
dipraktikan agar proses komunikasi berjalan lancar dan anak tersebut bisa
memahami apa maksud dari gurunya menggunakan perkenalan bahasa yang sederhana,
seperti:
1. Pembelajaran bahasa dapat melalui tiruan meniru membaca
cerita dan mendengarkan cerita
Guru
bisa membacakan cerita pendek di depan kelas, lalu meminta dengan lembut kepada
anak-anak untuk menirukan cerita apa yang telah disampaikan tadi. Dalam mendengarkan
cerita, anak bisa mendapatkan perbendaharaan kosakata yang lebih banyak lagi
karna seringnya mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru.
2. Dengan menggunakan metode karyawisata, guru memeberikan
pijakan kepada anak yaitu dengan cara mendiskusikan atau memberikan arahan
tentang apa saja yang akan mereka lakukan di tempat wisata. Diskusi mengenai
objek apa yang mereka ketahui tentang objek yang dituju, apa yang perlu mereka
persiapkan, apa saja yang akan mereka kerjakan di sana, dapat juga guru membacakan
literatur yang berkenaan dengan lokasi atau objek Selain sebagai peningkatan
berbahasa pada anak, kegiatan ini juga bermanfaat untuk pengembangan
kreatifitas anak.
3. Metode pengembangan bahasa melalui benyanyi
Merupakan
hal yang umum jika anak-anak suka bernyanyi. Dengan bernyanyi mereka bisa
leluasa mengucapkan bahasa yang belum pernah mereka ucapkan.
4. Sentra bermain peran
Memainkan
peran di depan kelas dengan didampingi oleh guru, anak-anak bisa mengucapkan dialog
atau bahasa sederhana yang telah diskenariokan oleh guru lalu diucapkan.
5. Kegiatan bercakap-cakap dan tanya jawab
Yang
secara teknik dapat mengembangkan bahasa apa yang akan diucapkan oleh anak
nantinya dengan dituntun oleh guru. Di sini anak diajak untuk memperkenalkan
pengalamannya dengan sesuatu yang baru dikenalnya.
Ø PENGARUH BAHASA YANG DIGUNAKAN GURU
DALAM MENDIDIK ANAK PAUD
Pengaruhnya adalah supaya anak
mampu berkomunikasi di lingkungannya, Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan di sekitar anak antara lain teman sebaya, teman bermain,orang
dewasa, baik yanga da di sekolah, di rumah, maupun dengan tetangga di sekitar
tempat tinggalnya.
Kemampuan bahasa Anak Usia Dini diperoleh dan dipelajari anak secara alami untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga anak akan ammpu bersosialisasi, berinteraksi dan merespon orang lain.
Kemampuan bahasa Anak Usia Dini diperoleh dan dipelajari anak secara alami untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga anak akan ammpu bersosialisasi, berinteraksi dan merespon orang lain.
III.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Bahasa merupakan
konsentrasi yang sangat penting bagi perkembangan anak usia dini dibandingan
dengan perkembangan-perkembangan lainnya. Karena mulai dari dalam kandungan,
anaka sudah mengerti bahasa apa yang diucapkan oleh orang tuanya.
Melalui proses pengembangan
bahasa pada anak usia dini, guru dapat memilih cara berkomunikasi yang tepat
untuk merangsang perbendaharaan kosata anak supaya lebih banyak.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:PT Rineka
Cipta. 2010.
V.
LAMPIRAN FOTO



Komentar
Posting Komentar